Musibah
kebakaran rumah yang terjadi pada masyarakat terutama pelanggan PLN selalu saja
terjadi tiap tahunnya. Terakhir kejadian kebakaran rumah pelanggan terjadi pada
bulan September 2012 atas nama Sarip B di daerah Limus Nunggal – Cimawate
wilayah Kantor Pelayanan Tanjungjaya Rayon Singaparna.
Awalnya
masyarakat mengira kalau penyebab kebakaran adalah akibat konslet instalasi
listrik, tapi setelah diberikan pengertian pelanggannya sendiri membantah kalau
penyebab kebakaran rumahnya diakibatkan oleh listrik. Karena pada saat
kebakaran tidak ada satupun saksi mata yang melihat.
Setelah
pelanggan memiliki rumah untuk di huni dan mengajukan kepada PLN untuk segera
dipasang KWH pengganti, maka petugas Yantek sebagai petugas pelayanan teknik
dan gangguan segera menuju ke lokasi.
Setelah
melihat kondisi rumahnya ternyata sangat tidak layak untuk dihuni karena hanya
terbuat dari tumpukan papan dengan dinding bilik dan bambu kecil yang
dianyam-anyam seperti untuk pagar sayuran dengan atap dari daun kelapa. Katanya
pak Sarip “Alhamdulillah untung ini juga ada pihak pertanian yang ngasih kayu,
sebelumnya saya dikasih tenda yang terbuat dari kain. Tapi ampun panasnya gak
nahan.”
Dengan
melihat kondisi yang seperti itu membuat saya dan rekan-rekan menjadi lebih
bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah swt berikan. Saya masih memiliki
tempat tinggal yang layak dengan pekerjaan yang layak juga.
Dan
ditengah kondisi yang serba kekurangan ternyata keluarga pak Sarip masih mau
memberikan jamuan minum kopi dan keripik singkong. Walaupun tidak enak hati
dengan senang hati kami terima, karena kalau tidak diterima lebih gak enak
lagi. Karena memang sebelumnya kami mengerjakan perbaikan jaringan SUTR yang
putus dengan kondisi pegunungan yang panas terik, belum lagi harus berjalan
cukup jauh membuat kami semua kehausan. Begitu disuguhi minum langsung kami
terima dengan sangat senang, karena saya sendiri sudah tidak tahan dengan rasa
haus dan kebetulan tidak ada warung yang kami temui di perjalanan.
Setelah
pekerjaan selesai kami langsung pamit, walaupun sebetulnya kami ditahan karena
si ibu lagi bikin liwet untuk kami. Tapi tentunya kami sangat tidak enak hati
kalau harus memberi beban pada keluarga pak Sarip.
Hikmah
bagi kami setelah melihat keluarga pak Sarip, kami lebih bersyukur dengan apa
yang telah dianugerahkan Allah swt. Dan pak Sarip memberikan contoh yang baik,
walaupun dalam kondisi ekonomi yang sangat sulit tapi tetap mau berbagi.
Komentar
Posting Komentar